Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan dua tipe arsitektur jaringan akses fiber optik yaitu arsitektur jaringan aktif dan arsitektur jaringan pasif.
A. Arsitektur jaringan aktif;
mengacu pada konfigurasi point to point kabel optik dan atau konfigurasi star (point to multipoint). Sedangkan untuk
B. Arsitektur jaringan pasif, berbasis passive optical network (PON). Saat ini dari dua tipe arsitektur jaringan fiber optik di atas, yang paling dominan digunakan ialah arsitektur jaringan pasif. Salah satunya PT telekomunikasi Indonesia, Tbk, menggunakan jaringan pasif guna mendukung implementasi teknologi FTTx.
1. Kabel Fiber OptikTeknologi FTTx
ialah suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantar. Kemunculan teknologi ini sebagai akibat dari dorongan keinginan masyarakat (pelanggan) untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Service, yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam suatu infrastruktur pada unit pelanggan. Beberapa istilah lain dari teknologi FTTx yang sering diimplementasikan di antaranya; Fiber To The Home (FTTH) yaitu fiber optik sampai ke rumah-rumah pelanggan, Fiber to The Office (FTTO) atau jaringan fiber untuk kantor, fiber optik sampai ke gedung-gedung atau Fiber To The Building (FTTB), dan Fiber To The Curb (FTTC) membawa fiber optik ke operator node yang dekat dengan pengguna atau Fiber To The Node (FTTN) membawa fiber optik ke node terdekat di sisi sentral.
Perbedaan penyebutan dalam FTTx adalah didasarkan pada penempatan titik konversi optik atau Optical Network Unit (ONU) pada masing-masing teknologi. FTTH dan FTTO menempatkan dan mensetting ONU di dalam rumah atau kantor atau di suatu lokasi yang dekat dengan terminal pelanggan. Berbeda dengan FTTH / FTTO, FTTB menempatkan ONU pada koridor sebuah gedung. Sementara itu, pada FTTC ONU ditempatkan di curb dan letaknya jauh dari pelanggan.
2. Jaringan Kabel Fiber Optik
1. Fiber To The Home (FTTH)
Penempatan perangkat pada teknologi FTTH diantaranya ialah PON OLT dipasang di central office. Sementara itu, splitter dipasang di luar bangunan, di dinding atau kabinet
outdoor. Apabila gedung bertingkat sebuah splitter dapat digunakan untuk melayani beberapa tingkat sekaligus. Namun pada umumnya splitter akan dipasang di tengah-tengah area layanan untuk menghemat penggunaan fiber optik.
Sementara itu, letak ONU yang membedakan dengan teknologi FTTx lainnya disetting di rumah-rumah pelanggan dan langsung dihubungkan ke pesawat pelanggan melalui kabel tembaga indoor atau IKR di dalam rumah. Ordenya dapat mencapai puluhan meter menyesuaikan dengan dimensi rumah pelanggan. Interface yang dibutuhkan pada ONU diantaranya ialah POTS, FE/GE, Wifi dan RF. Sedangkan bandwidth yang disediakan per pelanggan berkisar 10 – 100 Mbps. Fitri awaliah
2. Fiber To The Office (FTTO)
Aplikasi FTTO ini mirip dengan implementasi pada FTTH, hanya saja jarak ONU dengan perangkat pelanggan pada FTTO dapat mencapai 50 m.
3. Fiber To The Building (FTTB)
FTTB menempatkan PON OLT sama seperti FTTH yaitu pada central office, basement atau ruang perangkat jika diinstall di gedung. Splitter terpasang di dalam gedung untuk melayani beberapa lantai sekaligus. Sedangkan ONU tersetting di basement atau di tiap lantai tergantung pada jumlah pelanggan serta efektivitas layanan. Pada FTTB, Interface yang dibutuhkan ONU antara lain POTS, FE/GE, E1, ADSL/ADSL2/ADSL2+, VDSL2, dan SHDSL. Untuk besar bandwidth yang disediakan ialah setiap terminal menggunakan rasio pembagi bandwidth, umumnya antara 50-100 Mbps untuk setiap pelanggan.
4. Fiber To The Curb (FTTC)
PON OLT pada FTTC juga dipasang pada central office, sama seperti FTTH/FTTO ataupun FTTB. Adapun splitter terpasang di luar gedung. ONU tersetting di basement atau curb, ataupun terpasang di tiang atau outdoor cabinet untuk melayani pelanggan perumahan. Sama seperti teknologi FTTx lainnya, ONU FTTC membutuhkan interface berupa POTS, FE/GE, E1, ADSL/NADSL2/ ADSL2+, VDSL dan SHDSL. Menggunakan rasio pembagi bandwidth di setiap terminal, FTTC mampu menyediakan bandwidth berkapasitas antara 100 Kbps-100 Mbps untuk setiap pelanggan.
Berikut ini akan ditampilkan tabel perbandingan teknologi FTTx yaitu teknologi FTTH, FTTO, FTTB dan FTTC (Utomo, 2010).
Perbandingan
FTTH
FTTO
FTTB
FTTC
Kapasitas ONU
1-4 Port
1-4 Port
Puluhan
Ratusan
Jarak OLT ke ONU
< 20 km
< 20 km
< 20 km
5 km – 100 km
Jarak ONU ke User
0 – 20 m
0 – 50 m
< 500 m
1 – 3 km
Bandwidth per user
100 Mbps
100 Mbps to GE
100 Mbps
2 to 25 Mbps
Interface ONU
FE, POTS, WiFi, RF
FE / GE, TDM, WiFi
FE, POTS, VDSL2, TDM
POTS, ADSL/ADSL2+, VDSL
Tipe ONU
SFU
SBU
MDU / MTU
ONU (Kapasitas Besar)
2. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik
Pengertian
Jarlokaf atau jaringan lokal akses fiber optik merupakan solusi strategis bagi pelanggan untuk mendapatkan kualitas internet dengan bandwidth yang besar. Pada awalnya jarlokaf hanya digunakan untuk menghubungkan antar sentral satu dengan yang lain atau biasa disebut jaringan bacbone. Namun saat ini fiber sudah dapat mencapai rumah pelanggan, pengaplikasian ini disebut dengan FTTH (Fiber To The Home).
Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf) adalah jaringan yang menggunakan kabelserat optic untuk menghubungkan antara sentral local dengan terminal pelanggan.Teknologi pada Jarlokaf yang sudah berkembang dengan baik antara lain DLC (Digital Lopp Carrier), PON (Passive Optical Network), AON (Active Optical Network) dan HFC(Hybrid Fiber Coax).
FTTP
Ruang Lingkup Fiber Optik
Ruang lingkup fiber optik didasarkan pada pita yang digunakan, dan dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Narrowband, memiliki transmisi kurang dari 2 Mbps, mampu memberikan layanan voice (Telepon).
2. Broadband, memiliki transmisi diatas 2 Mbps, dapat memberikan layanan yang lebih beragam seperti Voice, data dan citra, baik diam maupun bergerak.
Pengaplikasian Fiber Optik
1. FTTZ (Fiber To The Zone)
Fiber to the zone adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju ODC (Optical Distribution Cabinet). Dimana di ODC terdapat coverter cahaya ke elektrik, yang kemudian diteruskan dengan kabel tembaga menuju pelanggan.
2. FTTC (Fiber To The Curb)
Fiber to the curb adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju ODP (Optical Distribution Panel). Dimana di ODP terdapat coverter cahaya ke elektrik, yang kemudian diteruskan dengan kabel tembaga menuju pelanggan.
3. FTTB (Fiber To The Building)
Fiber to the building adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju Roset pada sebuah bangunan besar perkotaan.
4. FTTH (Fiber To The Home)
Fiber to the home adalah pengaplikasian fiber optik dimana kabel fiber diaplikasikan dari sentral menuju ONT (Optical Network Termination) yang posisinya berada di pelanggan.
A. Kabel fiber optik
Pada 1930 seorang mahasiswa kedokteran bernama Heinrich Lamm menemukan serat optik yang diujicobakan dalam penelitiannya. Lamm mengawali eksperimennya itu untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan bernama serat optik. Kala itu uji coba tersebut belumlah mendapat hasil yang sempurna, tak sedikit pula ilmuwan setelah Lamm berusaha untuk mengembangkan fiber optik agar memiliki fungsi yang lebih baik.
Barulah pada 1973 John MacChesney dan Paul O. Connor di Bell Laboratories, New jersey, Amerika Serikat, mengembangkan proses pengendapan uap kimia ke bentuk ultratransparent glass yang kemudian menghasilkan serat optik yang memiliki rugi-rugi (daya) sangat kecil dan diproduksi secara masal hingga saat ini.
Kabel Fiber Optik adalah serat optic yang memiliki saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus. Untuk ukuran lebih kecil dari sehelai rambut yang dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Saat ini fiber optik digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Umumnya kabel fiber optik digunakan sebagai backbone pada jaringan telekomunikasi, misalnya untuk menghubungkan jaringan antar pulau, menghubungkan antara kantor cabang, gedung dan lainnya. Kabel fiber optik sangat bermanfaat untuk mentransmisikan jutaan data dari kantor ke kantor dan pulau ke pulau.
Perlu diketahui, untuk menghubungkan Anda yang berada di pulau Bali dan Papua sinyal awalnya itu berasal dari fiber optik. Jadi, kabel fiber optik dari pusat Jakarta ditarik lewat laut menggunakan kapal menuju data center yang sudah terhubung. Setelah itu baru sinyal satelit memberi respons agar kita dapat berkomunikasi menggunakan telepon dan internet. Karena tanpa transmisi fiber optik tingkat loss signal akan sangat tinggi, bisa juga delay dengan koneksi internet yang sangat lama
B. Jaringan Fiber Optik
Fiber Optik adalah sebuah teknologi transmisi sinyal kabel yang menggunakan benang (serat) kaca atau plastik. Kabel Fiber optic mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya. Serat kaca biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat berupa pengkodean komunikasi suara atau data-data komputer. Fiber optik sendiri memiliki banyak jenis, ada yang berupa kabel untuk ditanam, digantung (outdoor) ada juga yang dalam ruangan (indoor) sering disebut tight buffer. Untuk jenis kabel fiber optic ada dua macam tipe yaitu singlemode dan multimode. Fiber optik umumnya digunakan sebagai backbone pada jaringan komputer. Fiber optik dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung, antar kota bahkan antar pulau.
Keuntungan penggunaan fiber optic :
• Tingkat keamanan tinggi.
•Investasi pemasangan fiber optic lebih murah.
•Lebar jalur data lebih besar sehingga dapat membawa data lebih banyak dibanding jenis kabel lainnya
•Kecepatan transmisi mencapai gigabit per detik serta dapat menghartarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan.
•Bebas dari gangguan elektromaknetik dan gangguan gelombang radio
•Instalasi bisa melalui dalam tanah (tanam) maupun melalui kabel udara (gantung).
•Bukan penghantar listrik, sehingga tidak menimbulkan percikan api.
•Bebas karat meskipun sudah digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama.