BAB II Mengevaluasi Jaringan Nirkabel
A.Dasar Jaringan Nirkabel Dan Gelombang Radio
Jaringan wireless atau jaringan nirkabel adalah sekumpulan komputer / client / host yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan media transmisi tanpa kabel seperti gelombang radio, gelombang mikro, atau cahaya infrared.
Baik, itulah jaringan wireless, sebuah jaringan tanpa kabel, lalu bagaimana sebaiknya implementasinya? sama halnya dengan jaringan berkabel pada umumnya, baiknya kita mengetahui hal-hal apa saja yang perlu kita ketahui agar implementasi jaringan wireless ini optimal, pasalnya sering kali terdapat beberapa masalah sehingga menyebabkan transmisi jaringan tidak optimal. Berikut kita kaji sebagian kecil mengenai hal-hal yang akan mempengaruhi kualitas jaringan wireless.
WPAN (Wireless Personal Area Network)
Adalah pengembangan dari jaringan PAN dimana media aliran datanya masih menggunakan kabel , sedangkan WPAN tidak menggunakan kabel.
WPAN memiliki jangkauan yang lebih pendek dibanding WLAN,WMAN, dan WWAN.
Kelebihan WPAN :
1.Konsumsi daya rendah
2. Mobilitas pergerakan yang tinggi
3. Kemudahan dan kecepatan dalam instalasi
4. Fleksibel
5. Biaya rendah
6. Scalable
Karakteristik Topologi WPAN :
WPAN diatur oleh IEEE didalam keluarga IEEE 802.15 .
Dibawah ini teknologi yang termasuk IEEE 802.15
Arsitektur WPAN terdiri dari penerima frekuensi radio yang merupakan pengontrol level bawah yang berada pada lapisan fisik, kemudian diatasnya ada lapisan data link (data link layer) yang didalamnya terdapat sub lapisan MAC yang selain berfungsi untuk menghubungkan dengan lapisan fisik juga untuk mengkonfigurasi jaringan . Lapisan diatas data link adalah lapisan network yang berfungsi mencari jalan untuk pengirim data (message routing) lapisan paling atas dalam arsitektur WPAN adalah lapisan aplikasi yang berfungsi untuk perangkat antara pengguna dan perangkat |
WPAN (Wireless Local Area Network)
Adalah WLAN sebenrnya hampir sama dengan LAN . Perbedaanya setiap node pada WLAN merupakan wireless devices untuk berkomunikasi. Node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukan identitas dari wireless device.
Mode WLAN
- Adhoc
- Infrastruktur
GELOMBANG RADIO
1.Frekuensi dan panjang gelombang
- Frekuensi adalah jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang diberikan . Frekuensi juga dapat diartikan banyaknya getaran gelombang yang terjadi dalam waktu satu detik.
- Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang yang terjadi dalam satu satuan waktu.
2.Modulasi
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi.
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi.
- Amplitudo
- Fase
- Frekuensi
1.Modulator Analog
2.Modulator Digital
A.Modulator Analog
Proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog. Teknik yang dipakai modulasi analog :
a. Angel Modulation
1.Modulasi Face (Phase modulation-PM)
2.Modulasi Frekuensi (frekuensi modulation-FM)
b. Modulasi Amplitudo (Amplitude modulation-AM)
1.Double-sideband modulation with unsu ppressed carrier(used on the radio AM band)
2.Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC)
3.Double-sideband reduced carrier transmission(DSB-SC)
4.Single-sideband modulation (SSB OR SSB-AM), verry similar to single sideband suppressed carrier modulation(SSB-SC)
5.Vestigial-sideband modulation (USB or USB-AM)
6.Quadrature amplitude modulation (QAM)
B. Modulasi Digital
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bitstream) dalam sinyal carrier. Sebenarnya, modulasi digital adalah proses mengubah-ubah karateristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier).
Untuk mengirim digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang radio) dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital : ASK, FSK,PSK.Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bitstream) dalam sinyal carrier. Sebenarnya, modulasi digital adalah proses mengubah-ubah karateristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier).
Tiga prinsip atau system modulasi digital:
Jaringan Nirkabel adalah kumpulan komputer atau suatu host yang membentuk kesatuan sehingga dapat berkomunikasi satu sama lain melalui media Nirkabel atau tanpa kabel. Terdapat 4 jenis jaringan nirkabel yaitu :
1. WPAN ( Wireless Personal Area Network )
WPAN ( Wireless Personal Area Network )adalah jaringan nirkabel yang jaraknya cukup pendek ( hanya beberapa puluh meter saja ) atau low-range dikarenakan menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi. Fungsi dari WPAN sama seperti fungsi dari Jaringan Nirkabel pada umumnya, yaitu untuk menghubungkan perangkat peripheral ataupun membuat suatu kesatuan dalam komunikasi yang berbasis Nirkabel ( tanpa kabel ).
Berikut ada beberapa jenis teknologi yang digunakan WPAN, antara lain:
Bluetooth ( a.k.a IEEE 802.15.1 ) adalah salah satu jenis teknologi yang digunakan WPAN , diluncurkan oleh Ericsson pada tahun 1994 dengan kecepatan maksimal adalah 1 Mbps dan jarak maksimum tiga puluh meter. Teknologi ini sangat menguntungkan bagi perangkat kecil karna memakan energi yang sedikit ( hemat ).
Teknologi yang diluncurkan pada tahun 1998 oleh Kelompok Kerja HomeRF ini memiliki kecepatan transmisi data mencapai 10 Mbps dengan jarak tempuh sekitar 50 - 100 meter tanpa menggunakan amplifier. Tetapi sayangnya teknologi yang sempat didukung Intel ini sudah ditinggalkan karena banyak produsen yang lebih memilih dan mendukung teknologi Wireless Fidelity ( Wi-Fi ).
Infra red merupakan sebuah teknologi nirkabel yang memancarkan sensor ( infra merah ) yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam remot tv. Sensor yang dipancarkan oleh infrared dapat mencapai kecepatan beberapa megabitper detiknya.
2. WLAN ( Wireless Local Area Network )
WLAN atau Wireless Local Area Network merupakan sebuah jaringan nirkabel yang memanfaatkan media udara atau nirkabel sebagai media utamanya. WLAN ini memancarkan radio ke device atau perangkat peripheral yang berada dalam jangkauannya.
3. WWAN ( Wireless Wide Area Network )
WAN ( Wide Area Network ) adalah sebuah jaringan yang memiliki radius jaraknya mencakup sebuah negara atau benua. Dengan demikian WWAN ( Wireless Wide Area Network ) adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang jangkauannya luas, mencakup sebuah negara atau benua yang biasanya memanfaatkan teknologi satelit ataupun kabel bawah tanah atau bawah laut. Kecepatan dari teknologi ini beragam, mulai dari 2Mbps, 34Mbps, 45Mbps, 155 Mbps, 625Mbps dan seterusnya.
Karena ukuran dan jangkauannya yang sangat luas, teknologi ini memanfaatkan berbagai perangkat jaringan nirkabel dengan daya pancar yang cukup tinggi seperti Antenna dan berbagai jenisnya.
4. WMAN ( Wireelss Metropolitan Area Network )
WMAN ( Wireless Metropolitan Area Network ) adalah teknologi jaringan nirkabel yang menghubungkan beberapa jaringan WLAN. Jadi biasanya teknologi jaringan nirkabel ini mencakup wilayah atau radius sebuah Kota, ataupun bisa juga Provinsi.
Terdapat beberapa langkah untuk memulai perancangan jaringan wireless. Di setiap langkah ini nanti perancang membutuhkan beberapa perangkat tambahan baik software maupun hardware, dan juga berapa strategi tertentu. berikut langkah perancangan jaringan wireless:
AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung.
- Basic Service Set
5. Kondisi Channel
Pengkabelan
e. Jadi semua aktifitas dalam sharing folder dapat dilakukan baik copy, paste dan pindah file sharing dapat dilakukan, contoh dalam file titik_sharing masih dalam keadaan kosong, kemudian dicopy file dari user lain dan dipaste ke file titik_sharing
Jaringan Wireless memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan dengan jaringan kabel.Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Berikut adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan untuk pengamanan jaringan wireless WEP (Wired Equivalent Privacy), WPA( WI-FI Protected Access), MAC Filtering.
WEP (Wired Equivalent Privacy)
WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Alasan Memilih WEP - WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah memenuhi standar dari 802.11 yakni :
WPA
WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah authentication server, yang memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP, metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini, dapat ditandai dengan minimal ada tiga pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini. Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah:
-Server
Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client. beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS, openRADIUS dan lain-lain.
-Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
-Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara transparant.
WPA/PSK
WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada authentikasi server yang digunakan. Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa menggunakan bantuan komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya juga cukup sederhana. Perlu diketahui bahwa tidak semua access point akan mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access point menggunakan cara yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke client. Pada access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan akses point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua algoritma WPA yang disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma AES. Setelah Shared-Key didapat, maka client yang akan bergabung dengan access point cukup memasukkan angka/kode yang diijinkan dan dikenal oleh access point. Prinsip kerja yang digunakan WPA-PSK sangat mirip dengan pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key.
WPA2
WPA2 adalah sertifikasi produk yang tersedia melalui Wi-Fi Alliance. WPA2 Sertifikasi hanya menyatakan bahwa peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar IEEE 802.11i. WPA2 sertifikasi produk yang secara resmi menggantikan wired equivalent privacy (WEP) dan fitur keamanan lain yang asli standar IEEE 802.11. WPA2 tujuan dari sertifikasi adalah untuk mendukung wajib tambahan fitur keamanan standar IEEE 802.11i yang tidak sudah termasuk untuk produk-produk yang mendukung WPA. Update WPA2/WPS IE yang mendukung WPA2 fitur berikut: * WPA2 Enterprise IEEE 802.1X menggunakan otentikasi dan WPA2 Personal menggunakan tombol preshared (PSK).
Suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel.
MAC Filter
MAC Address Filtering merupakan metode filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address yang bersangkutanHampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti:pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access pointsniffing terhadap
WLAN.
Fungsi MAC - Filter MAC filter fungsinya untuk menseleksi komputer mana yang boleh masuk kedalam jaringan berdasarkan MAC Address.
Menyembunyikan SSID
SSID disembunyikan dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan tertentu. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena SSID tidak dapat disembunyikan secara sempurna.
Gangguan atau kerusakannya pada konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.
· ASK (Amplitude Shift Keying)
Pengiriman sinya berdasarkan pergeseran amplitudo merupakan satu metoda modulasi dengan mengubah –ubah amplitudo. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni sepiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redoman dan distori lainnya.
· FSK (Frequency Shift Keying)
Merupakan metode modulasi yang paling populer.Pengiriman sinyal melalui pergeseran frekuensi(memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa). Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam -macam variasi/deviasi ataupun frekuensi yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less ( High atau Low, Mark atau Space )
· PSK (Phase Shift Keying)
pengiriman sinyal melalui pergeseran fase (memungkinkan fungsi permodulasi fase gelombang termodulasi diantara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya
B.JENIS JENIS TEKNOLOGI JARINGAN NIRKABEL (WLAN, WPAN, WMAN DAN WWAN)
Jaringan Nirkabel adalah kumpulan komputer atau suatu host yang membentuk kesatuan sehingga dapat berkomunikasi satu sama lain melalui media Nirkabel atau tanpa kabel. Terdapat 4 jenis jaringan nirkabel yaitu :
1. WPAN ( Wireless Personal Area Network )
WPAN ( Wireless Personal Area Network )adalah jaringan nirkabel yang jaraknya cukup pendek ( hanya beberapa puluh meter saja ) atau low-range dikarenakan menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi. Fungsi dari WPAN sama seperti fungsi dari Jaringan Nirkabel pada umumnya, yaitu untuk menghubungkan perangkat peripheral ataupun membuat suatu kesatuan dalam komunikasi yang berbasis Nirkabel ( tanpa kabel ).
Berikut ada beberapa jenis teknologi yang digunakan WPAN, antara lain:
- Bluetooth
Bluetooth ( a.k.a IEEE 802.15.1 ) adalah salah satu jenis teknologi yang digunakan WPAN , diluncurkan oleh Ericsson pada tahun 1994 dengan kecepatan maksimal adalah 1 Mbps dan jarak maksimum tiga puluh meter. Teknologi ini sangat menguntungkan bagi perangkat kecil karna memakan energi yang sedikit ( hemat ).
- HomeRF ( Home Radio Frequency )
Teknologi yang diluncurkan pada tahun 1998 oleh Kelompok Kerja HomeRF ini memiliki kecepatan transmisi data mencapai 10 Mbps dengan jarak tempuh sekitar 50 - 100 meter tanpa menggunakan amplifier. Tetapi sayangnya teknologi yang sempat didukung Intel ini sudah ditinggalkan karena banyak produsen yang lebih memilih dan mendukung teknologi Wireless Fidelity ( Wi-Fi ).
- Zigbee
- Infra Red
Infra red merupakan sebuah teknologi nirkabel yang memancarkan sensor ( infra merah ) yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam remot tv. Sensor yang dipancarkan oleh infrared dapat mencapai kecepatan beberapa megabitper detiknya.
2. WLAN ( Wireless Local Area Network )
WLAN atau Wireless Local Area Network merupakan sebuah jaringan nirkabel yang memanfaatkan media udara atau nirkabel sebagai media utamanya. WLAN ini memancarkan radio ke device atau perangkat peripheral yang berada dalam jangkauannya.
3. WWAN ( Wireless Wide Area Network )
WAN ( Wide Area Network ) adalah sebuah jaringan yang memiliki radius jaraknya mencakup sebuah negara atau benua. Dengan demikian WWAN ( Wireless Wide Area Network ) adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang jangkauannya luas, mencakup sebuah negara atau benua yang biasanya memanfaatkan teknologi satelit ataupun kabel bawah tanah atau bawah laut. Kecepatan dari teknologi ini beragam, mulai dari 2Mbps, 34Mbps, 45Mbps, 155 Mbps, 625Mbps dan seterusnya.
Karena ukuran dan jangkauannya yang sangat luas, teknologi ini memanfaatkan berbagai perangkat jaringan nirkabel dengan daya pancar yang cukup tinggi seperti Antenna dan berbagai jenisnya.
4. WMAN ( Wireelss Metropolitan Area Network )
WMAN ( Wireless Metropolitan Area Network ) adalah teknologi jaringan nirkabel yang menghubungkan beberapa jaringan WLAN. Jadi biasanya teknologi jaringan nirkabel ini mencakup wilayah atau radius sebuah Kota, ataupun bisa juga Provinsi.
C.KARAKTERISTIK PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL
Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan karakteristik perangkat jaringan nirkabel berupa perangkat kerasnya ,berikut penjelasannya :
1. Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya (dari LAN ke WLAN). Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.
2. Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan mode bridge). Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan jenis authentication.
3. ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari jaringan.
a. Antena Directional
Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang kecil dengan daya lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas. Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah.
Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point. Contoh antenna directional adalah: antenna grid, disc parabolic, yagi, dan antenna sectoral.
Antenna Grid
Ketersediaan antena grid sudah cukup mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin terjangkau. Untuk merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak, cukup dengan menggunakan Tang atau kunci pas.
- Antena Yagi
Dari bentuknya, antena yagi seperti antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.
- Antenna sectoral
- Antenna parabola
Untuk antena parabola ini kita dapat merangkai sendiri dengan memanfaatkan peralatan seperti wajan, peralon, tutup peralon, kabel UTP, USB Donggle. Merangkainya pun cukup mudah.
b. Antenna omnidirectional
Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas namun jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah secara sama. Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.
4. IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian, riset, dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
Dalam IEEE ada code tertentu untuk standarisasi dalam teknologi komunikasi :
- 802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
- 802.2: Logical Link Control (LLC)
- 802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
- 802.4: Token Bus
- 802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
- 802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
- 802.7: LAN Broadband
- 802.8: Fiber Optik LAN & MAN (Standar FDDI)
- 802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
- 802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
- 802.11: LAN nirkabel (Wi-Fi)
- 802.12: Demand Priority Access Method
- 802.15: PAN nirkabel (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
- 802.16: Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Khusus untuk standarisasi nirkabel (wireless), yaitu 802.11 terdapat beberapa standar yang berbeda, yaitu:
- 802.11 :Standar dasar WLAN mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
- 802.11a :Standar High Speed WLAN 5GHz band transfer data up to 54 Mbps
- 802.11b :Standar WLAN untuk 2.4GHz transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
- 802.11e :Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
- 802.11f :Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
- 802.11g :Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
- 802.11h :Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
- 802.11i :Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
- 802.11j :Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang
5. Nirkabel channel
Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 chanel yang dapat digunakan. Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu akan menimbulkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut.
D.PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL
Terdapat beberapa langkah untuk memulai perancangan jaringan wireless. Di setiap langkah ini nanti perancang membutuhkan beberapa perangkat tambahan baik software maupun hardware, dan juga berapa strategi tertentu. berikut langkah perancangan jaringan wireless:
1. Identifikasi kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise)
Survey lokasi
a. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan Kompas pada peta
b. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang(obstructure) sepanjang path
c. Hitung SOM, path dan accessories loss, EIRP, Freznal zone, ketinggian antena
d. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemudian potensi hidden station, over shoot, dan test noise serta interferensi
e. Tentukan posisi ideal Tower, elevasi, panjang kabel dan alternative seandainya ada kesulitan dalam instalasi
f. Rencanakan sejumlah alternative metode instalasi
2. penentuan Kapasitas Jaringan wireless
3. Penentuan topologi jaringan Wireless
Berikut jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless:
- Independent Basic Service Set (IBBS)
AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung.
Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.
- Basic Service Set
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.
- Extended Service Set
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.
- Paduan BSS dan ESS
4. Mengidentifikasi interkoneksi perangkat jaringan.
5. Kondisi Channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
6. Interferensi
Beberapa sumber noise:
- Natural noise, adalah noise dari atmosfer dan galaksi
- Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi
- Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima
- Interferensi dari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
- Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar.
- Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar frekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
strategi penanggulangan Interferensi
- Gunakan antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi. Biasanya sangat efektif untuk mengurangi interferensi terutama di daerah yang spectrum-nya sangat padat sekali.
- Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.
- Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
- Ubah / ganti polarisasi antenna.
- Atur azimuth antenna.
- Ubah lokasi peralatan
E.Pemasangan Perangkat Jaringan Nirkabel
1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.
2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.
3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.
4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.
2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.
3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.
4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.
Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel
Akses point biasanya diletakan pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal atau radius yang seluas mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya tidak terjadi dead spot atau tabrakan frekuensi.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir.
Pengkabelan
Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan.
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan.
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.
Proses Instalasi Jaringan Nirkabel
Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:
Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius dari access point yang dipasang
Tim Instalasi
Tim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan nirkabel.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel adalah sebagai berikut:
Banyak lokasi instalasi
Kapasitas user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius dari access point yang dipasang
Tim Instalasi
Tim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan nirkabel.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel adalah sebagai berikut:
Banyak lokasi instalasi
Kapasitas user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
F.Konfigurasi Jaringan Nirkabel
1.Pastikan PC anda telah terinstal Wireless network Connection, kemudian pilih Open Network and Sharing Center.
2.Pada Open Network and Sharing Center, pilih Set up a new connection or network untuk membuat connection atau network baru dalam penggunaan ad-hoc ( peer to peer) jaringan.
3.Pada Set up a new connection or network, pilih Set Up a wireless ad hoc ( Computer-to-computer ) Network, untuk memilih jenis koneksi jaringan yang akan digunakan yang berupa ad-hoc kemudian Next
4.Kemudian pada Set up a wireless ad hoc Network permission network pilih Next
5.Kemudian pada halaman Give your Network a name and choose security option isikan nama Network yang ingin kita gunakan serta pemberian security pada Network agar tidak sembarang orang dapat masuk dijaringan yang kita buat, kemudian pilih Next untuk melanjutkan konfigurasi.
6. Konfigurasi jaringan computer nirkabel dapat digunakan atau Success, dengan wireless network name : Titik Nurnawangsh dan Network security key : unsecured ( tidak terpassword )
7. Untuk membuktikan arahkan kursor pada jaringan wireless kemudian klik, lihar pada wireless connection network, akan terdapat nama jaringan “ Titik Nurnawangsih ” Connected, jika masih “waiting a user” maka belum terdapat user yang bergabung ke kita tapi jika network Connected maka ada user yang sudah bergabung pada jaringan kita.
8. Untuk mengecek koneksi antar PC uji dengan sharing folder, buka windows explorer klik kanan Network, jika terhubung dengan Titik Nurnawangsih Network maka akan terlihat PC mana saja yang terkoneksi dengan kita.
9. Maka kita dapat melihat apa saja File yang di Share oleh PC masing-masing User
10. Agar Transaksi Sharing dapat saling terbuka maka dapat dikonfigurasi dengan full Control, Langkah sebagai berikut :
a.Klik kanan File pilih Properties
b. Kemudian pada tab properties – Security – pilih Advance – kemudia Change Permissiaon lalu OK
c. Kemudian pada tab Advanced Security Setting for File, pilih Edit
d. Kemudian pada Permission Entry for file pilih full control agar semua aktifitas disetujui atau dapat dilakukan.
G.Sistem Keamanan Pada Jaringan Nirkabel
Jaringan Wireless memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan dengan jaringan kabel.Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Berikut adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan untuk pengamanan jaringan wireless WEP (Wired Equivalent Privacy), WPA( WI-FI Protected Access), MAC Filtering.
WEP (Wired Equivalent Privacy)
WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Alasan Memilih WEP - WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah memenuhi standar dari 802.11 yakni :
- Exportable
- Reasonably strong
- Self-Synchronizing
- Computationally Efficient
- Optional.
- WPA (WI-FI Protected Access)
WPA
WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah authentication server, yang memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP, metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini, dapat ditandai dengan minimal ada tiga pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini. Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah:
-Server
Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client. beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS, openRADIUS dan lain-lain.
-Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
-Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara transparant.
WPA/PSK
WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada authentikasi server yang digunakan. Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa menggunakan bantuan komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya juga cukup sederhana. Perlu diketahui bahwa tidak semua access point akan mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access point menggunakan cara yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke client. Pada access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan akses point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua algoritma WPA yang disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma AES. Setelah Shared-Key didapat, maka client yang akan bergabung dengan access point cukup memasukkan angka/kode yang diijinkan dan dikenal oleh access point. Prinsip kerja yang digunakan WPA-PSK sangat mirip dengan pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key.
WPA2
WPA2 adalah sertifikasi produk yang tersedia melalui Wi-Fi Alliance. WPA2 Sertifikasi hanya menyatakan bahwa peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar IEEE 802.11i. WPA2 sertifikasi produk yang secara resmi menggantikan wired equivalent privacy (WEP) dan fitur keamanan lain yang asli standar IEEE 802.11. WPA2 tujuan dari sertifikasi adalah untuk mendukung wajib tambahan fitur keamanan standar IEEE 802.11i yang tidak sudah termasuk untuk produk-produk yang mendukung WPA. Update WPA2/WPS IE yang mendukung WPA2 fitur berikut: * WPA2 Enterprise IEEE 802.1X menggunakan otentikasi dan WPA2 Personal menggunakan tombol preshared (PSK).
Suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel.
MAC Filter
MAC Address Filtering merupakan metode filtering untuk membatasi hak akses dari MAC Address yang bersangkutanHampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. MAC filters ini juga merupakan metode sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan seperti:pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access pointsniffing terhadap
WLAN.
Fungsi MAC - Filter MAC filter fungsinya untuk menseleksi komputer mana yang boleh masuk kedalam jaringan berdasarkan MAC Address.
Menyembunyikan SSID
SSID disembunyikan dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan tertentu. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena SSID tidak dapat disembunyikan secara sempurna.
H.sistem distribusi nirkabel
Wireless Distribution System (WDS) adalah sebuah sistem untuk memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih Access Point. Dengan teknik WDS ini, penggunaan kabel sebagai backbone jaringan tidak dibutuhkan, sehingga lebih mudah, murah, dan efisien untuk instalasinya. Access Point tersebut bisa berupa main, relay, atau remote base station.
Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS) :
- Access Point utama maupun Access Point Repeater harus mendukung fitur WDS
- Masing-masing IP Address Access Point tidak boleh sama.
- Sebagian besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan Methoda Inkripsi / Authentication yang sama.
- Channel Radio yang digunakan harus sama. Misal Channel 10.
- Matikan layanan DHCP Server pada Access Point Repeater, karena DHCP akan diambil alih Access Point utama yang sebagai default gateway.
- Ada kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access Point utama danAccess Point Repeater berbeda merk.
Macam-Macam Mode Pada Wireless Distribution System (WDS)o-A bisa dibagi menjadi dua mode konektifitas wireless, yaitu :
- Wireless bridge, dimana Access Point WDS hanya berkomunikasi satu sama lain (sesama Access Point , dan tidak mengizinkan station (STA) untuk mengaksesnya.
- Wireless repeater, dimana Access Point-Access Point saling berkomunikasi satu sama lain dan mengizinkan station (STA) untuk mengakses mereka.
Wireless Distribution System (WDS) bisa diterapkan dengan diterapkan oleh Access Point yang berbeda merk (untuk merk dan tipe tertentu, dan tidak semua Access Point memiliki fitur Wireless Distribution System / WDS).
I.PERAWATAN DAN PERBAIKAN JARINGAN NIRKABEL
Jenis-Jenis Kesalahan Pada Jaringan Nirkabel dan Perbaikan Kesalahan Pada Jaringan Nirkabel
1. Kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
-Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
-Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
-Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakannya pada konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.
-Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan yang lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.
2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada komputer masih di disable jadi harus mengaktifkan terlebih dahulu, dan biasanya karena IP yang digunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain
5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter.
6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh banjir paket pada jaringan, dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan yang lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.
2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada komputer masih di disable jadi harus mengaktifkan terlebih dahulu, dan biasanya karena IP yang digunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain
5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter.
6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh banjir paket pada jaringan, dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang.
Performa LAN dapat diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat.
8. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.
perlu proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.
9. Sering Lambat jaringan waktu proses authentication Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
Saat user login ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang.
8. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.
perlu proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.
9. Sering Lambat jaringan waktu proses authentication Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
Saat user login ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar